Wednesday, May 20, 2009

Kemacetan di Jakarta

Pagi Hari
Masuk kerja lagi
menerjang lautan kendaraan di kota jakarta yang semakin crowded, full smoke around.

Sungguh suatu rutinitas yang melelahkan, dari 24 jam dalam sehari 5 jam habis di perjalanan karena kemacetan yang semakin membabi buta....
Pemborosan Energi Sekali............

Energi Fosil dihabiskan hanya untuk mempercepat Global Warming, Energi manusia dihabiskan sia-sia dalam perjalanan yang menguras tenaga...

Sekali Lagi PEMBOROSAN.....

Sekarang kembali ke Jakarta...

Menurut pandangan pribadi gw sendiri apa yang menyebabkan pemborosan ini.
Asal muasal dari terjadinya pemborosan energi dan tenaga adalah simpang siurnya sistem transportasi terutama Makhluk yang namanya ANGKOT. Mereka berhenti menunggu penumpang dimana saja dan kapan saja mereka suka..



Angkot atau angkutan perkotaan pada awalnya diperuntukan bagi rakyat kecil yang ingin bepergian di jakarta. Tapi pada perkembangannya karena simpang siurnya sistem dan kurangnya tingkat kesadaran dari pengemudi angkot sendiri yang sering berhenti dengan seenak kakinya sehingga membuat kemacetan bagi kendaraan dibelakangnya..

Coba kita hitung sedikit...

Dalam jalan yang berjarak 100 m sebuah angkot berhenti diujungnya selama 5 menit karena sedang menunggu penumpang.
dalam 100 meter tersebut terdapat kurang lebih 20 kendaraan yang terpaksa berhenti karena kelakuan angkot tersebut.
20 kendaraan berhenti selama 5 menit dan masing-masing menghabiskan 0.01 liter per menit sehingga dalam 5 menit tersebut sudah menghabiskan 1 liter karena angkot yang berhenti.

Sekarang bayangkan berapa panjang dan berapa lama rata-rata kemacetan yang terjadi di jakarta setiap harinya..


SUATU PEMBOROSAN...

Terus solusinya bagaimana.....?

Sebenarnya pemerintah sudah memikirkan bagaimana solusinya..
Busway, water way, mono rel.
Semua itu sebagian solusi yang ditawarkan pemerintah daerah jakarta tetapi pada kenyataannya semua itu Gagal.
Mengapa gagal...?
Hal itu karena pemerintah mengambil sampel kondisi dengan study banding yang tidak benar-benar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya di jakarta. Mereka study banding ke negara yang banyak wisatanya doank (EROPA).

Sebaiknya pemerintah memikirkan kembali langkah yang lebih baik untuk mengatasi persoalan tersebut. dan cermat dalam melakukan study banding.. jangan hanya mengambil rekreasinya doank..Kerjanya juga diperhatikan donk.

Lw kerja yang bener biar gw bisa kerja dengan lebih enak lagi..
Lw bener gw Bener..

No comments: