Monday, August 17, 2009

Korban Perayaan 17'an



Masih dalam semangat kemerdekaan HUT RI.
Perlombaan 17 agustus sudah dilaksanakan, acara perlombaan puncak yaitu panjat pinang akan dilaksanakan segera...
tetapi ada sedikit pemikiran bila setiap tahun diadakan perlombaan panjat pinang, bagaimana nasib pohon pinang kelak..
mungkinkan akan punah karena setiap tahun ditebang untuk pelaksanaan perlombaan ini. Sebelumnya marilah kita mengenal dahulu pohon pinang ini.

Pinang adalah sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian timur. Pinang juga merupakan nama buahnya yang diperdagangkan orang. Pelbagai nama daerah di antaranya adalah pineung (Aceh), pining (Batak Toba), penang (Md.), jambe (Sd., Jw.), bua, ua, wua, pua, fua, hua (aneka bahasa di Nusa Tenggara dan Maluku) dan berbagai sebutan lainnya

Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Betel palm atau Betel nut tree, dan nama ilmiahnya adalah Areca catechu.


Deskripsi

Batang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m dengan diameter lk 15 cm, meski ada pula yang lebih besar. Tajuk tidak rimbun.

Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang 80 cm, tangkai daun pendek; helaian daun panjangnya sampai 80 cm, anak daun 85 x 5 cm, dengan ujung sobek dan bergerigi.

Tongkol bunga dengan seludang (spatha) yang panjang dan mudah rontok, muncul dibawah daun, panjang lebih kurang 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap, sumbu ujung sampai panjang 35 cm, dengan 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya dengan banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang 4 mm, putih kuning; benang sari 6. Bunga betina panjang lebih kurang 1,5 cm, hijau; bakal buah beruang 1.

Buah buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye, panjang 3,5 - 7 cm, dengan dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur, dan memiliki gambaran seperti jala.[2]

Di Jawa, pinang tumbuh hingga ketinggian 1.400 m dpl.

Kegunaan

Pinang terutama ditanam untuk dimanfaatkan bijinya, yang di dunia Barat dikenal sebagai betel nut. Biji ini dikenal sebagai salah satu campuran orang makan sirih, selain gambir dan kapur.

Biji pinang mengandung alkaloida seperti misalnya arekaina (arecaine) dan arekolina (arecoline), yang sedikit banyak bersifat racun dan adiktif, dapat merangsang otak. Sediaan simplisia biji pinang di apotek biasa digunakan untuk mengobati cacingan, terutama untuk mengatasi cacing pita. Sementara itu, beberapa macam pinang bijinya menimbulkan rasa pening apabila dikunyah. Zat lain yang dikandung buah ini antara lain arecaidine, arecolidine, guracine (guacine), guvacoline dan beberapa unsur lainnya.

Secara tradisional, biji pinang digunakan dalam ramuan untuk mengobati sakit disentri, diare berdarah, dan kudisan. Biji ini juga dimanfaatkan sebagai penghasil zat pewarna merah dan bahan penyamak.

Akar pinang jenis pinang itam, di masa lalu digunakan sebagai bahan peracun untuk menyingkirkan musuh atau orang yang tidak disukai. Pelepah daun yang seperti tabung (dikenal sebagai upih) digunakan sebagai pembungkus kue-kue dan makanan. Umbutnya dimakan sebagai lalapan atau dibikin acar.

Batangnya kerap diperjual belikan, terutama di kota-kota besar di Jawa menjelang perayaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus, sebagai sarana untuk lomba panjat pinang. Meski kurang begitu awet, kayu pinang yang tua juga dimanfaatkan untuk bahan perkakas atau pagar. Batang pinang tua yang dibelah dan dibuang tengahnya digunakan untuk membuat talang atau saluran air.

Pinang juga kerap ditanam, di luar maupun di dalam ruangan, sebagai pohon hias atau ornamental.

Perdagangan

Saat ini biji pinang sudah menjadi komoditi perdagangan. Ekspor dari Indonesia diarahkan ke negara-negara Asia selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, atau Nepal. Negara-negara pengekspor pinang utama adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Myanmar.

Biji pinang yang diperdagangkan terutama adalah yang telah dikeringkan, dalam keadaan utuh (bulat) atau dibelah. Di negara-negara importir tersebut biji pinang diolah menjadi semacam permen sebagai makanan kecil.

[sunting] Budaya
Pohon pinang (tengah) di Setra Gandamayit, tempat bersemayam Batari Durga (membawa pedang). Relief Candi Sukuh dari abad ke-15.

Pinang sudah sangat lama menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat Nusantara. Relief pada Candi Borobudur dan Candi Sukuh, keduanya berselisih sekitar delapan abad, menampilkan pohon pinang secara jelas.

Pinang juga menjadi bahan pepatah, yaitu:
“ Bagai pinang dibelah dua ”

Yakni perumpamaan yang sering digunakan untuk menunjukkan rupa atau perilaku yang mirip.

Dengan lebih mengenal pohon pinang marilah kita melestarikan keberadaannya, jangan sampai anak cucu kita hanya mengenal perlombaan panjat pinang hanya dari buku saja tanpa pernah merasakan bagaimana kegembiraan dalam perlombaan tersebut.
untuk itu Dirgahayu Indonesia, Lestari Alamku Lestari Pinangku... Selengkapnya....

Sunday, August 16, 2009

Sejarah panjat pinang



Bagi orang indonesia khususnya didaerah jawa siapa yang tidak mengenal perlombaan yang diadakan setiap perayaan kemerdekaan negaranya .

Panjat Pinang....

Perlombaan yang diadakan sejak jaman belanda ini memiliki berbagai karakteristik khas indonesia...

Perlombaan ini selalu menjadi acara puncak perlombaan yang diadakan di setiap hari kemerdekaan indonesia...

Cara permainan

Cara memainkan panjat pinang sangat mudah tetapi tidak hanya memerlukan kekuatan juga tetapi kerjasama dan strategi yang matang untuk menghadapi pohon pinang yang akan dipanjat

Sebuah pohon pinang yang tinggi kulit pohonnya di kupas hingga tidak bersisa dan batangnya dilumuri oleh pelumas disiapkan oleh panitia perlombaan. Di bagian atas pohon tersebut, disiapkan berbagai hadiah menarik. Para peserta berlomba untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut dengan cara memanjat batang pohon.

biasanya permainan ini diadakan di tanah lapang tetapi karena keterbatasan lahan permainan ini juga bisa dilakukan di atas sungai yang biasa dilakukan di daerah kali malang jakarta.

Oleh karena batang pohon tersebut licin (karena telah diberi pelumas), para pemanjat batang pohon sering kali jatuh. Akal dan kerja sama para peserta untuk memanjat batang pohon inilah yang biasanya berhasil mengatasi licinnya batang pohon, dan menjadi atraksi menarik bagi para penonton.

SEJARAH

Panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda dulu. lomba panjat pinang diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain.yang mengikuti lomba ini adalah orang-orang pribumi. Hadiah yang diperebutkan biasanya bahan makanan seperti keju, gula, serta pakaian seperti kemeja, maklum karena dikalangan pribumi barang-barang seperti ini termasuk mewah. sementara orang pribumi bersusah payah untuk memperebutkan hadiah, para orang-orang Belanda menonton sambil tertawa. tata cara permainan ini belum berubah sejak dulu.

Pro kontra


Memang terjadi pro dan kontra mengenai perlombaan yang satu ini. satu pihak berpendapat bahwa sebaiknya perlombaan ini dihentikan karena dianggap mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Sementara pihak lain berpikir ada nilai luhur dalam perlombaan ini seperti: kerja keras, pantang menyerah, kerja kelompok/ gotong royong.

Bagaimanapun pendapatnya yang penting perlombaan ini telah menjadi ciri khas dari perayaan negara kita.

MERDEKA INDONESIA....
lestarikan budaya bangsa Selengkapnya....